Menurut cerita para tetua yang dapt dipercaya bahwa kira-kira pada tahun 900 SM dua bersaudara masing-masing bernama I Gusti Ngurah Putu Kamasan dan adiknya I Gusti Ngurah Ketut Kamasan berangkat dari Desa Gelgel Kabupaten Klungkung diiringi oleh pengikutnya kira-kira 60 Kepala Keluarga bersama-sama hendak menuju Desa Sibang Srijati ( Sibang Gede Kecamatan Abiansemal ) bertempat di Tanah Ayu Blungbungan.
Setelah beberapa lama rombongan tersebut tinggal disana kemudian merencakan lagi pindah tempat menuju arah barat dan sebagian lagi bertempat di suatu tempat di tengah-tengah sawah yang sekarang disebut Munduk Umadesa dan Munduk Umariyon, sedangkan I Gusti Ngurah Putu Kamasan dan adiknya I Gusti Ngurah Ketut Kamasan dan beberapa pengikutnya bertempat tinggal di suatu tempat yang sekarang disebut Jero Jasa (karena tempat yang mendapat jasa). Tempat tinggal masing-masing tidak berjauhan kira-kira 700 M dan di tempat itulah mereka mulai membuat sawah/ladang untuk bisa ditanami padi/padi gogo dan palawija.